Belum lama ini saya nganter pacar saya jalan - jalan nyari bandros (sejenis kue dari ketan, dan kalo dimakan pas masih panas bikin lidah mati rasa). setelah sekitar 2 jam keliling Kota kembang untuk mencari makanan laknat tersebut akhirnya kita nemu juga tukang bandros keparat itu, tanpa banyak omong sy minta pacar saya buat beli dan saya nunggu di motor.
Tiba - tiba sesuatu tampak eye-catchy diantara kerumunan orang - orang, satu orang yang terlihat sangat confident, berjalan dengan cuek tanpa perduli apapun yang terjadi di sekitarnya dan tidak ada seorang pun yang tidak merasakan kehadiran orang ini. Sebuah rasa percaya diri yang (saya yakin) tidak ada orang lain yang mampu melakukan apa yang ia lakukan, kebanyakan orang membutuhkan sesuatu yang Artificial untuk membuat mereka merasa percaya diri namun ia tidak.
Oh, Tuhan....inikah yang disebut Karisma?
- Hasbi Fauzi Rohman
siapakah orang ini? apakah ia artis? apakah ia pengusaha terkenal? apakah ia artis anak dari pengusaha terkenal? mengapa ia memiliki rasa percaya diri setinggi ini?
Percaya atau tidak dia bukanlah artis atau pengusaha...memang ia terkenal, namun bukan karena hal tersebut tapi karena Confidence nya yang wahid :)
ia adalah apa yang orang lain sebut....Orang Gila.
Berjalan dengan cool tanpa sehelai pakaian, tersenyum pada siapapun yang melihat kearahnya, dan sesekali memainkan penis nya yang bergelantungan sambil tertawa lepas.
yes, sebuah Display of Confidence yang luar biasa...tampak seperti sebuah demonstrasi Art of Confidence. Ia mampu memberikan kesan yang berbeda pada setiap orang yang ia temui.
ada yang tertawa
ada yang lari terbirit - birit
ada yang berusaha cuek (meski ia menyadari betul mengapa testis itu diacungkan ke arahnya)
ada yang tampak iba
ada yang dengan sengaja mem foto nya
diantara semua reaksi di atas, reaksi yang paling sering terjadi adalah munculnya dialog spontan
A " Tingali euy...tah Aki sia!!"
B "Sia deui...Aki sia eta mah!!"
Nah...sy yakin respon kalian pun ga jauh dari yang di atas...dan tentu itu semua karena kita iri dengan confidence yang dimiliki oleh orang gila :)))))
Kembali ke saya yang masih menunggu pacar saya beli bandros ( sambil berharap si Mang bandros tidak menawarkan film bokep pada pacar saya, baik yang 3D maupun LCD....karena biasanya tukang jualan di kota kembang itu multi profesi). Saya mengamati sesuatu yang tampak jelas dari orang gila itu (selain sesuatu yang bergelantungan diantara selangkanganya....yang memang sangat Distinct).
Orang Gila itu TIDAK BERHENTI MENGOCEH.
ia menggumamkan berbagai macam hal, kadang pelan kadang kencang layaknya seorang mahasiswa yang sedang ber-Orasi untuk membakar semangat teman mahasiswa yang lainnya supaya ikut demo menurunkan harga beras, menurunkan BBM, menurunkan Presiden, Menurunkan celana dalam,
Ya, dia sama sekali tidak berhenti berbicara...satu waktu dia berbicara seolah ada seseorang bersamanya dan satu waktu ia berbicara seperti sedang mengingatkan dirinya sendiri. Banyak orang mengingat orang gila dari karakteristik yang satu ini karenanya lah muncul istilah
"Maneh Baceo sorangan jiga Jelema Gelo"
"Dasar Wong Edan, ngomong ko sama tembok"
"Are u Mad bro?? why the fuck u talk to ur self??"
"Lu ngapain ngomong sendiri? kaya orang gila??"
Yes, berbicara sendiri seringkali di asosiasikan dengan Orang Gila...dan tentu itu bukan sebuah pujian.
Tapi tunggu...kalo kita perhatikan...bukankah itu yang sering KITA lakukan?
Tentu kita tidak sambil memainkan Testikel...tapi bukannya KITA SERING BERBICARA PADA DIRI SENDIRI?
Sebuah Constant-Chatter dikepala kita yang sama sekali tidak pernah berhenti...Jutaan topik yang ber lalu lalang layaknya sebuah Traffic di Ibu Kota
Tentang Politik
Tentang Hiruk Pikuknya Kehidupan
Tentang Buruknya Relationship yang kita jalani
Tentang Rutinitas yang membosankan
Tentang Masalah yang tidak pernah berhenti menghampiri kita
dan jutaan topik lainya yang membuat kepala serasa mau pecah...yang membuat kita GILA!
Lantas apa bedanya kita dengan orang yang sering kita tertawai itu??
Simpel saja...kita tidak melakukannya dengan keras, kita tidak melakukannya di depan umum, kita tidak mau orang lain tahu.
Kita tidak ingin DISANGKA GILA.
Kita bersembunyi dibalik Status
Kita bersembunyi dibalik Jabatan
Kita bersembunyi dibalik Kehormatan
Kita bersembunyi dibalik Intelegensi
Kita bersembunyi dibalik Harga-Diri
Kita melakukan semua yang kita bisa untuk tampak Normal, yet kemanapun kita berlari kita tetaplah orang gila...kita tidak bisa menghentikan suara - suara di kepala kita...kita tidak ingin orang lain tahu...
Bahwa kita hanya Orang gila yang berpakaian
Orang gila yang memiliki pekerjaan
Orang gila yang mengharapkan cinta
Orang gila yang haus kekuasaan
Orang gila yang tidak ingin disangka gila.
Saat pacar saya kembali membawa Bandros (and Thx God tanpa film bokep), saya masih tidak bisa menjelaskan kepada dia apa yang baru saja saya pahami.
Every Man is Mad-man within their own rights.
"Nu Gelo Mawa Runtah...Nu Gelo Mawa Runtah"
- sebuah ejekan favorit anak - anak Jawa Barat dari tahun '45 hingga kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar