Rabu, 15 Februari 2012

I'm Sorry, but this looks like a crap to me :) (Critical-Acclaim Eps.1)

Halo epribadeh...bagaimana kabarnya?? akhir2 ini saya sedang agak sibuk karena beberapa proyek menghantui saya siang dan malam :D

Meski dalam jadwal yang agak hectic ini, saya coba untuk kembali keluar sejenak dari rutinitas saya untuk sekedar mengamati apa yang terjadi di sekeliling saya

Pagi ini saya dapat sebuah kabar istimewa, kabarnya luar biasa sampe sy sendiri terkencing - kencing (hanya ungkapan....karena kalau asli kemungkinan saya mengalami gangguan alat vital)

Pacar saya nelefon lewat skype dan dia bilang

"Pog, aku kepilih!!! aku kepilih!!! nih aku baru balik lagi ke singapore!!"

Beberapa orang pasti bertanya2

"kepilih naon neng?? SBY wae can lengser...ai sia cageur??"

tentu pacar saya cageur...karena meski dia ga *nyalon* presiden, dia terdengar bangga seolah - olah dia baru dilantik jadi presiden :)

*kata yang diberi bintang....bermakna ganda, dan apabila dibaca sekilas bisa berarti:

- Pacar saya nyalon di salon dengan presiden
- Pacar saya nyalon di salon presiden
- Pacar saya menyaloni presiden
- Pacar saya disaloni presiden

dan percayalah...meski tampak seperti multiple choice, pilihan di atas tidak ada yang benar ;))))

Jadi begini...beberapa waktu yang lalu, pacar saya bercerita mengenai mimpinya untuk bisa menjadi Main Singer dalam sebuah Orchestra, mimpi yang begitu lama dia simpan tapi tidak pernah dia ungkapkan pada siapa - siapa.

Pacar saya tumbuh dalam lingkungan keluarga Musisi...Ayah dan Ibunya adalah musisi Classical yang tergabung dalam sebuah Orchestra di China sono...begitu juga dengan saudara2 nya...mereka adalah keluarga yang menghargai kebebasan namun tetap Otoriter mengenai keputusan yang diambil anggota keluarganya....

jadi pada intinya tetep kerasa ga bebas....sangat jauh dari bayangan saya akan "Seniman itu pasti Bebas", karena dia sama terkekang nya oleh orang lain yang dipaksa kuliah di jurusan yang mereka tidak mau...

Otoritas keluarga terkadang membebani dia menjalani hidup sebagai gadis normal....dan saya sendiri ikut merasakan berat yang harus dia pikul karena ini. Di Awal masa pacaran saja, saya di konfrontasi oleh keluarga nya soal "kelayakan" saya

Hoki nya...saya adalah musisi juga jadi saya paham sekali bagaimana Mindset seorang musisi bekerja sehingga saya mudah adaptasi disana.... (dan hoki nya saya sering di konfrontasi keluarga ex2 saya...jadi ga aneh lagi..hhehehe)

Nah, ga perlu saya ceritakan lebih jauh lagi soal background pacar saya....karena ga beda dengan kebanyakan anak muda Indonesia yang terpaksa melakukan hal - hal yang kita kurang enjoy karena otoritas  keluarga.

Semua pasti pernah merasakan yang seperti ini....

 Nah, ortu ce saya pengen kalo ce saya itu jadi Group singer kaya Gospel singer gitulah...karena Main Singer untuk Orchestra dirasa "Kurang Cocok" untuk dia karena dia ga punya suara yang Tebal seperti layaknya penyanyi Opera.

karena hal inilah...dia sempat mengubur mimpinya jadi Main Singer :(

*mohon maap apabila ada kesalahan dalam menyebutkan posisi...saya kurang begitu paham soal Orchestra dan personil2 nya

Semenjak pacar saya cerita soal ini...saya jadi kepikiran suatu Quote yang pernah saya dengar di suatu tempat

"Action Speaks Louder than Fuckin Talk"

*penambahan Fuck itu oleh saya...sisanya bukan

Karena saya berpikir "why not???"...menurut saya, pacar saya punya suara yang indah...meski tipis dan tidak seperti penyanyi opera...

but She has a beautiful voice...it soothes my mind every time i heard it

meski physic means a little to music art as they say...she's beautiful as well, which makes her a Bliss to look at :D

meski dia jutek tiada tara and can be a bitch once in a month (hhehe...sorry)

tapi kenapa dia sendiri pesimis dengan kemampuan yang dia miliki??? mungkin bener apa yang ortunya bilang

Nah, suatu hari pacar saya dapet PR dari kampusnya...dia harus bikin sebuah komposisi musik sebagai tugas nya, berhubung waktu itu pacar saya lagi males bikin komposisi maka dia minta tolong (baca, NYURUH) saya untuk bikinin dia suatu komposisi....

maka dengan segenap kekuatan cinta yang saya miliki...(percayalah saat itu cinta terasa seperti kedongdong muda, haseum teu paruguh)

saat saya sedang bikin komposisi..tiba tiba di kepala saya terngiang suara pacar saya yang sedang nyanyi...entah kenapa saya tiba2 terinspirasi...untuk bikin komposisi hanya dengan piano dan suara dia aja

maka bikinlah saya suatu komposisi yang dimana Pacar saya harus menyanyikan not - not tertentu

setelah beres...sengaja saya tunggu sampe tinggal 2 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan, sehingga kalau dia ga suka dengan komposisi saya,,,dia tetep terpaksa pake karena ga punya pilihan lain hhehe...

nah sesuai dugaan saya...saat saya kasih ke dia ternyata dia ga suka dan merasa keberatan harus nyanyiin komposisi yang saya buat, tapi dia ga punya pilihan lain karena waktunya mepet.

meski dia sempet bilang "Fuck you!! Why'd u do this to me?!" (dan ya, se frontal itu)

lalu dia ga menghubungi saya beberapa hari

Saya lanjut menjalani hidup saya seperti biasa meski agak sekelebatan pikiran merasa bersalah
tapi saya ga peduli...karena saya percaya kalau suara dia emang layak untuk diperdengarkan

tiba - tiba pacar saya nge message saya...dan dia bilang "please ol tonite"

meski jantung saya kebar - kebir...saya sok2 gentleman aja bilang "sure"

pas malem tiba dan saya buka skype saya ....pacar saya udah standby dengan muka  (yang saya asumsikan abis nangis....kenapa saya berasumsi demikian? karena mukanya merah...kalo mukanya bonyok asumsi saya pasti dia kurang tidur)

belum saya ngomong apa - apa, dia langsung minta makan...eh...maap

"sorry for calling you Dipshit back then..." (padahal dia bilang fuck...bukan Dipshit...Shit!!)

lalu dia cerita mengenai apa yang terjadi waktu dia perform PR tersebut

ternyata dia tetep perform pake komposisi saya...dan dengan nothing to lose dia menyanyikan line2 yang saya buat sepenuh hati

setelah selesai...semua temannya memberikan standing ovation (katanya malah ada yang sampe nangis)

meski setelah itu Dosennya tetap memarahi dia karena PR dia ngaco bla...blaa...blaaa...

tentu dia jadi down gara2 itu...(dan semakin membenci saya opkors), namun tidak lama setelah itu tiba2 dosennya memanggil dia untuk sekali lagi perform lagu tadi di depan sekelompok orang yang dia tidak kenal

maka dengan hati yang sedang kesal pada saya...dia nyanyikan lagi komposisi itu dengan penuh emosi.

sekelompok orang itu ternyata adalah team dari China yang sedang mencari talent untuk perform orchestra di sana...dan mereka sangat terkesan pada perform pacar saya

mereka meminta dia untuk menyanyikan beberapa lagu lagi, entah kenapa pacar saya menjadi confidence dan dia langsung menyanyikan komposisi yang dia ciptakan sendiri...para orang jepang itu semakin terkesan
lalu memutuskan untuk membawa pacar saya ke China untuk di Audisi lagi bersama peserta lain...

Saya lupa kapan tepatnya...tapi akhirnya pacar saya pergi ke China untuk audisi, dan setelah itu tidak ada kabar apa - apa...

nah, suatu pagi ada sebuah telefon untuk saya dari suara yang sangat familiar berteriak dengan penuh antusias

"aku kepilih!! aku kepilih!!"

I heard it...i heard from afar that she was bursting into tears...tears of happiness...happiness of being able to achieve something that she always wanted....her dreams....

lalu terbersit di benak saya....ucapan2 orang tua nya yang mengatakan

bahwa dia tidak pantas
bahwa dia tidak cocok
bahwa dia tidak akan bisa
bahwa ada yang lebih baik untuk dia

what about it all??? Kenapa?? orang tua nya bilang dia tidak bisa?? lalu kenapa dia sekarang bisa???

To Be Continued....


1 komentar: